Tahun baru jadi awal baru bagi anak-anak yang bermain dan belajar bersama teman sebaya di Sekolah KecilQ BKB KerLiP. Kakak Dina, Ksatria, dan Yunika dari SeKAM (Sekolah Kecil Anak Merdeka) menerima amanah untuk mengelola Bina Keluarga Balita KerLiP yang dibuka oleh Iwang pada awal tahun 2015.
Perpustakaan KerLiP Bersinar yang dibuka di Dago Barat pun jadi haneuteun semarak dengan kegembiraan Rayyan dan teman-teman sebayanya. Ya, mulai Januari 2016, BKBKerLiP dilaksanakan di rumah Abah tempat Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan didirikan. Mendekatkan layanan kepada mitra keluarga peduli pendidikan di wilayah tempat kami dibesarkan memiliki tantangan tersendiri. Alhamdulillah ada manfaat lain. Warung Wa Dede pun jadi ramai pembeli. Rumah di sudut gang buntu belakang Masjid yang didirikan Pak Moedjo ini menjadi saksi bisu tumbuh kembang kami sekeluarga.
Kakak Guru
Para pendiri SeKAM adalah mahasiswa STKS yang bergabung menjadi relawan KerLiP. Aksi-aksi nyata mereka sangat membantu dalam proses penanganan kasus anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. SeKAM terbentuk untuk memastikan anak jalanan dan para penyintas anak yang putus sekplah dan terancam putus sekolah kembali dapat menikmati indahnya bermain, belajar,dan mengembangkan minat,bakat, dan kemampuan bersama teman sebaya.
“7 keluarga bu, 8 anak, “jawab Dina ketika saya menanyakan jumlah anak dan keluarga yang jadir dalam pertemuan perdana BKB KerLiP di Perpustakaan KerLiP Bersinar. Dina mengajak Ksatria dan telan-telan SeKAM untuk mendidik anak-anak usia dini ini tumbuh kembang mandiri. “Ibu-ibunya keukeuh ingin setor uang kas belajar Rp 2.000/hari, “Pinti,bunda Rayyan menjelaskan operasional BKB KerLiP ini. “Ya sudah, dikelola dengan baik ya. Mungkin seperti kas Jum’atan, diumumkan setiap pertemuan, “ujar saya merespon penjelasannya.
Mudah-mudahan BKB KerLiP ini tumbuh dalam pengelolaan kakak-kakak guru dari SeKAM yang luar biasa. Ucapan syukur yang saya terima tadi pagi dari mamahnya Rayyan, “Terima kasih Kakak, hari ini kami belajar gerakan pungut sampah di sekitar rumah, ” rasanya cukup mewakili.
Alhamdulillah.