Nia Kurniati dan Semangat Pembaharuannya

Kalau sampai Bu Nia menjauh apalagi marah, kita pasti merugi selamanya. Saya lupa tanggal berapa bertemu dengan teacher changemaker ini, yang pasti saat pendampingan menuju sekolah aman di daerah aliran sungai Citarum sekitar 2010. Sejak saat itulah, bu Nia mewarnai gerakan keluarga peduli pendidikan dengan aneka praktik baiknya bersama para pembaharu muda dari SMPN 11 Bandung.

“Assalamu’alaikum Wr Wb. Damang, Bu…Mendakan foto nuju di Riau April 2017”. Pesan singkat Bu Nia lengkap dengan foto-foto di SMKN 5 Pekanbaru saya terima pada pukul 06.42 melalui wa. Rasa sedih karena telah mengecewakan bu Nia 10 hari yang lalu mendadak sirna. “Wa’alaikum salam wr wb. Alhamdulillah, Bu. Sawalerna. Mugia Allah maparin ginanjar kawilujengan, “jawab saya sejam kemudian. Dan kegembiraan yang selalu muncul dalam komunikasi kami pun kembali hadir.

Berbagi Praktik Baik

Menjadikan anak dan kawula muda mitra dalm penerapan sekolah aman terintegrasi dengan sekolah sehat, hijau, inklusi, dan ramah anak dengan dukungan keluarga atau Gerashiaga benar-benar menemukan momentumnya. Para pelopor Gerakan Siswa Bersatu (GSB) Menuju Sekolah Aman (MSA) SMPN 11 Bandung melaksanakan Gerashiaga ke sekolah/madrasah di sekitar Orde 3 DAS Citarum, Pelatihan Guru Geografi oleh SEAMEO Qitep for Science, 73 SD penerima DAK Pendidikan di Kota Bandung, Seminar Internasional yang diselenggarakan Pasca Sarjana UPI, Teknik Bangunan UPI, Kongres Budaya Sadar Bencana, sampai Asian Ministrial Conference for Disaster Risk Reduction di Yogyakarta dan Bangkok .

Sayang sekali saya tidak berhasil menghadirkan bu Nia untuk berbagi praktik baik dalam diskusi terpumpun di kantor SEAMEO QITEP for Science.

Leave a comment