Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan Sosialisasikan Pendidikan Pencegahan TPPO di Jawa Barat

Buku panduan orang tua yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga (Bindikel) Ditjen Paudikmas Kemdikbud 16.12.28 PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG_CETAK sangat membantu dalam sosialisasi pendidikan pencegahan TPPO bagi orang tua dan masyarakat di Kabupaten Bandung. “Kegiatan sosialisasi ini kami laksanakan dengan dukungan dana bantuan dari Direktorat Bindikel bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, keanggotaan KerLiP di Tim Pokja TPPO dan KTPA, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat,”kata Puji, Ketua DPC KerLiP Kabupaten Bandung dalam sambutannya.

Asisten Daerah II Pemkab Bandung menyampaikan dukungannya dalam sambutan pembukaan sebelum Kepala DP2AKB menyampaikan kebijakan TPPO di Kabupaten Bandung. Kehadiran Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, YantiKerLiP bersama 2 (dua) orang komisioner KPAI Ai Maryati, Komisioner trafficking KPAI dan SUsianah Komisioner Anak dalam situasi darurat yang juga anggota Tim Pokja TPPO dan KTPA Kemensos. keduanya menghubungi YantiKerLiP untuk menghubungi Dinas Sosial Jawa Barat dan DP3AKB Jawa Barat dalam koordinasi pengawasan terhadap penanganan KPO di P2TP2A Jawa Barat pada 11 September 2017.

21743501_10212963858798753_5954760314574984495_o

Foto yang diunduh dari akun facebook Kang Budhiana, moderator pendampingan pada hari kedua, 13 September 2017 menunjukkan para pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh aparat desa dan timpendamping desa, serta aparat DP2P3AKB Kabupaten Bandung. Hadir memberikan testimoni KPO dari Paseh Majalaya bersama Yeni, Tim Pendamping Desa yang juga menggerakkan Bale Istri di Majalaya. “Ibu sebaiknya datang ke desa kami, Ada 3 RW yang memiliki ratusan KPO dan belum mendapatkan rehabilitasi sosial yang memadai. Pendamping kami adalah Bale Istri yang didukung oelh Sapa Institut,”kata Yeni kepada YantiKerLiP. Informasi ini mendorong YantiKerLiP untuk mengalihkan sesi yang menjadi tanggung jawabnya. Ia memutuskan untuk menyerahkan waktu kepada TPD Paseh dan mitra KPOnya dan pergi mendampingi KPAI menjangkau Polda Jabar dan sosialisasi di Sekretariat PMII Kabupaten Bandung.

Perluasan Pencegahan di Jawa Barat

Rencana penjangkauan Tim Pokja TPPO dan KTPA Kemensos ke Paseh atas dorongan YantiKerLiP pada saat rapat pleno di Kemensos berdampak pada perluasan sosialisasi yang dilaksanakan DPC KerLiP Kabupaten Bandung. Upaya Puji dan Komariah untuk menyiapkan penjangkauan tersebut mendapat apresiasi dari anggota Tim Pokja TPPO KTPA Kemensos. “Terimakasih Teh Yanti, wuih keren molisasinya, ” kata Susianah. “Saya sudah kontak Kemenlu untuk kasus Kokom dan lainnya. Kemenlu bersedia diundang ke desa lagi untuk berdialog langsung dengan korban,”kata Carla. “Mantaap. Padahal koordinasi via wa ya, tapi hasilnya keren. sukses ya teman-teman semua semoga hasil penjangkauannya bisa ditindaklanjuti oleh seluruh pihak,”kata Feby. “Trims semuanya untuk kunjungan hari ini ya…misi tercapai,”imbuh Carla. “Alhamdulillah, paket lengkap sukses untuk semua tim Pokja, lancar jaya,”kata Rizky.

“Menyimak perjalanan dan catatan teman-teman ikut senang…selamat ya,”kata Kodar. “Terima kasih sudah berbagai informasi sangat lengkap dan detil tentang hasil, proses, tantangan, dan catatan2 penting dan rekomendasi, hebat,”kata Titik. Selain apresiasi, KerLiP juga mendapat sorotan tajam dari Ratna dan Evi terkait beberapa hal prinsip yang harus diperbaiki. Seluruh catatan tersebut menjadi bahan pembelajaran bagi keluarga-keluarga peduli pendidikan khususnya di Kabupaten Bandung.

Koordinasi DPC KerLiP Kabupaten Bandung dengan DP2AKB dan Dinsos makin erat. “Warga semangat menyampaikan keluhannya. Bu Tety dari DP2AKB menyampaikan alasan atas pernyataan kerasnya agar warga waspada, “kata Komariah. Antusiasme warga dan aparat desa menjadi temuan baru bagi DP2AKB Kabupaten Bandung. Dorongan untuk mengaktifkan kembali gugus tugas tppo dari Tim Pokja menjadi catatan tersendiri yang akan dikawal oleh KerLiP Jawa Barat.

Indikasi peningkatan kasus TPPO di Jawa Barat sangat mengkhawatirkan. “Pada 2016 kami menangani 21 kasus. Tahun ini di trimester kedua sudah 17 kasus. Saat ini petugas sedang menangani kasus baru di Tasik,”kata Kompol Euis kepada KPAI dan YantiKerLiP. kewaspadaan keluarga dan masyarakat terhadap TPPO juga perlu terus ditingkatkan. Kasus TPPO di salah satu SMAN di Indramayu yang ditangani Migrant Care serta beberapa kasus yang dilakukan oleh sebaya menunjukkan bahwa TPPO sudah merambah kesatuan pendidikan.

Sosialisasi di Kabupaten Cianjur

Keanggotaan KerLiP di Tim Pokja TPPO KTPA Kemensos RI yang bergegas menjangkau KPO di Jawa Barat memungkinkan perluasan praktik baik pencegahan dan penanganan TPPO yang dilaksanakan oleh Migrant Care di Indramayu. Eko Migrant Care dan Rendri Sekretaris Desa yang juga memimpin PPIT di Desa Juntinyuat siap menyampaikan pembelajaran pelembagaan Desbumi di Desa Juntinyuat Indramayu kepada peserta sosialisasi di Cianjur pada 4 September 2017. Uang harian dan transport sebagai anggota Tim Pokja TPPO KTPA sebesar Rp730.000 diserahkan kepada Eko untuk memastikan keduanya bisa hadir tepat waktu.

Sosialisasi Pendidikan Pencegahan TPPO di Kabupaten Cianjur terlaksana atas dukungan bantuan dari Direktorat Bindikel juga. Ai Maryati, komisioner trafficking dari KPAI ternyata berasal dari Kabupaten Cianjur. DPC KerLiP Kabupaten Cianjur siap menjalin simphoni bangsa bersama Ai Maryati dan komunitasnya dalam upaya pencegahan dan penanganan TPPO dan KTPA di Kabupaten Cianjur.

 

Leave a comment