Nilai Tambah

image

Alhamdulillah rasanya bangga melihat karya-karya Ini dipajang di toko Alun-Alun Indonesia bahkan di bagian depan pojok kriya. Terimakasih disampaikan kepada bu Nia Kurniati guru KIR SMPN 11 Bandung yang tetap istiqomah menjalankan pengelolaan sampah berbasis sekolah bersama anak-anak hebat: Amilia, Arlian dan Ria.  Ketiganya menjadi fasilitator sebaya dalam program Penanganan Psikososial Penyintas Anak SMAN 1 Simpang Empat pasca Erupsi Gunung Sinabung tahun 2014 lalu.

Gerakan Sekolah Ramah Anak

Mengawal perubahan sambil memperdengarkan suara anak di setiap kesempatan memerlukan kesabaran. Setelah 15.tahun baru kali ini mendengar langsung dalam perremuan antara Kemdikbud dan KPPPA yang dihadiri semua direktorat menyatakan sepakat untuk mengusung Perpres Gerakan Sekolah Ramah Anak. Saya yakin hal ini tak terlepas dari semangat gotong royong yang terus menerus dikumandangkan Mendikbud yang baru dilantik. Pendidikan sebagai gerakan memerlukan keterbukaan dan komitmen untuk melakukan perubahan. Tujuh paradigma pendidikan dalam Renstra Kemdikbud 2015-2019 sejalan dengan Gerakan Sekolah Ramah Anak yang kami usung sejak 2000 lalu ketika SD Hikmah Teladan didirikan.
Tujuh paradigma baru tersebut diantaranya:
1. Pendidikan Untuk Semua
2. Pendidikan adalah Gerakan
3. Sekolah yang Menyenangkan
4. Pendidikan menciptakan pembelajar
5. Pendidikan membangun Kebudayaan

Panutan

Pendidikan Ramah Anak Bermuti dan Bebas Pungutan atau Panutan muncul dalam obrolan saya dengan bu Sari dan Fitry dalam perjalanan ke Bandung usai kegiatan di Hotel Centuri. Pemerintah Provinsi Riau melalui Disdikprov Riau siap menginisiasi Panutan di bidang Pendidikan Non Formal Informal. Alhamdulillah tadi siang bu Dewi menyampaikan RKA yang sedang disusun untuk memperkuat inisiatif tersebut.

Leave a comment