Hambatan Membaca Cepat

Kebiasaan membaca cepat ternyata diperlukan di tengah arus informasi yang begitu cepat. Pertemanan di facebook, wa grup, mailist, undangan membuat saya harus melakukannya. Sejak aktif di media sosial bertemu dengan sahabat lama lalu bertukar sapa di wa grup alumni, saya terpaksa melepas BBM dan menjaga tidak lebih dari 7 ribu email per hari yang tak terbaca belum termasuk SPAM lho. Koran, majalah, bahkan Kitab Suci Al-Qur’an tinggal kenangan. Padahal dulu saya hanya bisa melakukan hal-hal serius seperti menghafal pelajaran kalau tuntas tadarus 1 makro yang ditandai dengan huruf ‘ain.

Ternyata banyak hal yang diyakini bisa  menghambat kecepatan membaca kita:

1. Membaca nyaring

Wah gimana ini, saya kan sedang mengajak orangtua dan guru untuk membacakan nyaring buku nonpelajaran terutama sejarah dan sastra daerah secara bergantian dengan gaya bertutur atau mendongeng. Ya, sejak kecil saya paling suka mendengar dongeng Wa Kepoh dari radio tetangga sambil menyelesaikan tugas mengisi bak mandi dengan 27 kali menimba dan mengepel lantai sampai kinclong. Ngga aneh kan jika almarhumah mamah sampai menyerwt saya pulang dari lapangan tempat teman-teman bermain dan saya keasyikan membaca cerita rakyat dalam drum kosong.  Saya memang senang dengan rutinitas. Waktu mendengarkan dongeng afalah waktu menyelesaikan tugas-tugas berat di rumah. Beratnya ember saat menimba dari sumur yang gelap saya atasi dengan berhitung dalam hati dan menikmati dongeng radio tetangga.

Dari beberapa situs yang saya baca, katanya mulut pembaca sering ikut campur. Eh, saya jadi periksa sendiri. Ternyata saya ngga tuh! Sebenarnya yang kita butuhkan dalam membaca hanya  mata untuk melihat, tangan untuk.memegang buku dan tentunya buku bacaan favorit.

Di bawah ini hal-hal lain yang menghambat membaca yang saya kutip.dari http://bacakilat.com/6-hal-yang-harus-dihindari-agar-bisa-baca-cepat/

2. Membaca kata demi kata

Jangan membaca kata demi kata. Kenapa? Karena makan waktu. Coba bayangkan buku yang tebal dan tulisannya kecil kalau kita baca kata demi katanya, akan menghabiskan waktu berapa lama? Kembalilah ke teknik scanning dan skimming, maka kamu nggak akan tersesat 🙂

3. Membantu melihat/menulusuri baris-baris bacaan dengan alat-alat tertentu. (ujung jari/pensil).

Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari ini juga merupakan kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu kita melakukan hal ini karena untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan tetapi, setelah dewasa, sudah barang tentu kemampuan membaca kita semakin meningkat kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan.

Hal ini bisa mengganggu kecepatakan membaca karena kecepatan pensil/jari lebih rendah dari kecepatan otak kita untuk membaca.  Selain itu, membaca dengan menggunakan alat penunjuk membuat kita jadi membaca semua detail yang mungkin tidak terlalu kita butuhkan.

4. Menggerak-gerakan kaki atau anggota tubuh yang lain

Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir ketika kita sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat. Itu sama saja dengan kita membaca dengan bersuara. Soedarso menambahkan kecepatan seseorang yang membaca dengan bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan seseorang yang membaca secara diam (Soedarso, 2002:5).

Gerakan Kepala

Kebiasaan menggerakkan kepala saat membaca merupakan kebiasaan yang timbul pada masa kanak-kanak. Kebiasaan itu timbul karena dulu jangkauan mata kita sewaktu masih kecil, kurang mencukupi. Setelah dewasa, walaupun jangkauan mata kita sudah mencukupi, kita sulit meninggalkan kebiasaan menggerakkan kepala karena sudah sering dilakukan.

5. Konsentrasi berpikir terpecah dengan hal-hal di luar bacaan

Untuk mendapatkan informasi tidak hanya dengan membaca cepat namun juga selalu berkonsentrasi pada saat membaca. Percuma bila kita telah membaca cepat namun kita tidak dapat mengerti atau memahami apa yang kit abaca. Semakin kita berkonsentrasi semakin cepat pula kita menyerap ide atau informasi yang kita inginkan.

Kurangnya konsentrasi pada pembaca bisa disebabkan hal yang berbeda-beda. Kurangnya konsentrasi bisa disebabkan oleh kurangnya minat atau perhatian terhadap apa yang dibaca, karena tidak menarik, terlalu mudah atau malah membosankan.  Bisa juga karena kondisi orang tersebut yang belum siap untuk membaca. Misalnya karena badan letih atau perasaan sedang kacau (sedih).

Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.

Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca pun ikut menguap terbang. Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan Anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan pemahaman dan bukan sebaliknya.

Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi. Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai. Jika ada gangguan, selesaikan dulu sebelum Anda mulai membaca.

Setelah hal di atas dilakukan, selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan konsentrasi itu sendiri. Dalam membaca cepat konsentrasi yang dibutuhkan adalah kerjasama antara mata dan otak di mana mata bekerja menangkap kata dengan cepat dan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata yang ditangkap.

6. Kebiasaan mengulang-ngulang unit bacaan yang telah dibaca (Regresi)

Arif Wijaya menyatakan regresi ialah terjadinya pengulangan-pengulangan gerak mata pada unit-unit bahasa yang telah dibaca (arifwijaya.blogdetik.com). Hal tersebut biasanya terjadi karena kurang memahami kalimat yang dibacanya. Kebiasaan tersebut menjadi hambatan yang sangat serius dalam membaca.

Regresi sering diiringi oleh beberapa sebab diantaranya adalah:
a. Kurang percaya diri terhadap apa yang sedang dibaca.
b. Merasa ada sesuatu yang tertinggal.
c. Salah persepsi.
d. Terpaku pada detail.
e. Mempersoalkan tentang salah cetak, yakin ada salah ejaan, dan kata sulit.

Nah, sekarang kita sudah tau secara lengkap dan komplit hal-hal apa saja yang meningkatkan kecepatan membaca dan apa saja penghalangnya.  Semoga setelah ini kia bisa praktekkan pada setiap bacaan kita ya…. Syaratnya adalah harus disiplin.  Dengan begitu kita akan bisa membaca dengan waktu sangat singkat dengan tingkat pemahaman yang baik.  Jika ada hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan silahkan komentar di bawah ya 🙂

Leave a comment